Sabtu, 19 November 2011

Kania- A Real True Story

Pagi-pagi nggak tau kenapa nemu blog inspiratif ini. Coincidence ada  satu cerita yg menarik. Cerita ini bikin kita sadar dan malu dgn semua keluhan ini itu, padahal di lain sisi banyak orang yg jauh lebih menderita tapi mereka jarang bahkan nggak pernah mengeluh. Sumpah merinding banget bacanya :')
Diambil de blog newsilly.com . Check it out


KANIA – A REAL TRUE STORY

November 15, 2011 by silly

Sebetulnya cerita ini sudah saya posting di twitter @justsilly, tapi atas permintaan temen-temen, maka saya rangkum dalam satu posting, supaya kelak cerita ini bisa dibaca kembali.
****

Before, I would like to apologize to my sister first, for sharing her story without asking her permission. If oneday you read this kak, please for give me yah…
Kakak ingat gak, kita pernah bercerita tentang betapa kerasnya kehidupan memperlakukan kita, dan bagaimana Tuhan bekerja memulihkan kita.
Ingat gak ketika itu kita pernah membayangkan kita berdua berdiri dihadapan orang banyak, holding hands together,… dan bersama-sama menceritakan betapa baiknya Tuhan… You have done it there,… so let me do it on my way here…… Hopefully I’m forgiven

****
Sebetulnya keinginan untuk share cerita ini tiba-tiba nongol dalam pikiran saya ketika saya menerima email dari seorang gadis, yang isinya sungguh sangat menyayat hati saya, dan membuat saya pengen menangis dan rasanya pengen meluk dia secara langsung.

I cannot say, “I know what you feel”, coz I’ve never been on your shoes… But I know it must be hurt being you… *hugs*
Cerita gadis remaja ini mengingatkan saya pada kakak angkat saya, yang nasibnya jauh lebih buruk dari gadis remaja ini…
Namanya Kania (bukan nama sebenarnya). Dia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Sayangnya, dia tidak dikaruniai keberuntungan seperti perempuan lainnya, yang memiliki penampilan yang enak dipandang. Kondisi inilah yang kemudian membuat hidupnya terabaikan.
Penampilan fisiknya maupun wajahnya “tidak sebagus” perempuan2 sebayanya. Dia gak punya banyak teman, apalagi pacar. Disaat temen-temen seusianya merayakan party sweet 17 mereka, Kania justru hanya mengurung diri dirumah dan tidak pernah bersosialisasi. Apalagi pacaran, duh,… boro-boro deh…
Untungnya, Kania tidak tenggelam meratapi nasibnya. Dia tahu, dia tidak mungkin merubah penampilan fisiknya, tetapi dia bisa berbuat sesuatu buat hidupnya.
Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk belajar banyak hal, membaca buku dan berprestasi.
Singkat cerita, begitu UMPTN tiba, bisa ketebak dong… YES! Dia lulus masuk perguruan tinggi negeri, fakultas KEDOKTERAN.
Tapi cobaan belum selesai sampai disitu. Karna tidak ingin menyusahkan keluarganya yg terlalu pesimis dia bisa lulus di fakultas kedokteran ini, akhirnya dia sering mangkal di perpustakaan kampus sampai malam. Apalagi kalau bukan belajar, karna buku diktat kedokteran yang kalau dipake nimpuk orang bisa mati itu, emang jarang yang boleh dibawa pulang.
Singkat cerita lagi… Satu malam, begitu pulang dari perpustakaan, dia dihadang oleh sekelompok pemuda gank yang sedang mabuk2an.
Disinilah malapetaka terjadi…
Kania diperkosa beramai-ramai oleh pemuda yang mabok itu…
*tarik nafas dalam-dalam… *
Gak kebayang kan apa yang dirasakan Kania… Hidup sungguh tidak berpihak padanya,.. penampilan fisiknya “tidak bagus”… sekarang dia diperkosa pulak beramai-ramai oleh orang yang tidak dia kenal!
Bukan cuma stres,… tetapi trauma yang sangat dalam, sehingga akhirnya Kania menderita gangguan jiwa, alias Gila. Iya… GILA!

****
Mama punya kebiasaan jalan pagi… Dan mamakulah yang kemudian menemukan Kania, membawanya pulang, dan merawatnya seperti anaknya sendiri… Memeluknya, dan memastikan bahwa Kania tetap merasa hidupnya masih berharga…
Tapi trauma yang dialami Kania terlalu dalam dan sulit disembuhkan. Kuliahnya di kedokteran terputus, kerjanya luntang lantung dari rumah ke rumah… sering tertawa-tawa atau menangis sendiri.
Dia semakin dikucilkan.. dan pada saat-saat seperti itu, hanya mamaku yang selalu merangkul dia dengan penuh kasih sayang. Buat mama, Kania adalah pelipur laranya, disaat dia harus berjuang melawan penyakit gagal ginjal yang menyebabkan dia harus cuci darah 2x sehari. Tiap kali dia kerumah dan tertawa-tawa, mamaku ikut tertawa, atau bahkan menangis bersama…

Singkat cerita lagi, berkat CINTA… kania perlahan-lahan mulai sadar, pelan-pelan bangkit dan mencari kesembuhan dalam Tuhan. Jiwanya dipulihkan, akar kepahitan dalam hatinya dicabut, dan tertatih-tatih dia belajar bangkit kembali.
Dia mulai mengisi hidupnya dengan banyak membaca… dan satu ketika, dia mengutarakan niatnya pada mama untuk merantau ke BALI, dan menjadi tour guide disana.

Yang paling menggenaskan dari peristiwa itu adalah… Dia HAMIL!
Ya, dia hamil justru dari hasil perkosaan banyak laki-laki, dan dia tidak tahu siapa yang harus dituntut… Apa yang sanggup saya ceritakan disini tentu saja sangat-sangat jauh lebih berat daripada yang benar-benar dia alami.
Untunglah, belajar dari mama, Kania tumbuh kembali jadi pribadi yang kuat dan mempercayakan sepenuhnya hidupnya dalam tangan Tuhan.

****
Singkat cerita lagi, Kania berangkat ke Bali, berbekal kamus bahasa Inggris dan buku2 pengetahuan tentang Bali.
Anaknya dititipkan pada salah satu keluarga jauh yang kebetulan juga tidak punya anak. A Coincidence? NO!… itu pasti Tuhan yang atur.

Dipesawat, dia duduk disamping seorang bule yang gantengnya selangit. Berkebangsaan Swiss, sebut saja namanya Fritz.
Dia terus saja memperhatikan Kania yang sejak awal sibuk terus mempelajari peta Bali.
Dia mulai mengajak Kania ngobrol, dan karena Kania anak yang mencintai kehidupan, setiap perkataannya selalu menyatakan betapa baiknya Tuhan, even dalam kepahitan hidup sekalipun.

Ahhh… Kalau Tuhan sudah turun tangan, apa sih yang gak mungkin? Fritz jatuh cinta pada sosoknya yang tegar dan tetap bersemangat menjalani hidupnya… He can see her beauty lying deeply in her heart.
Singkat cerita lagi nih… Satu ketika tiba-tiba dia nelpon mama, jerit-jerit, sambil bilang,
“MAMAAAAAAAAA… aku mau menikahhhhhh…” .
Mamaku ketakutan setengah mati.
Mama panik..
Manusia Jahat mana lagi nih yang mau merusak hidup anak ini… Mama ngotot pengen nyusul ke Bali… Giliran aku yang panik. Lah, orang cuci darah kalo kemana-mana kan gak bisa dadakan, perlu persiapan macem-macem, harus bawa surat pengantar dari RS yg bersangkutan dsb. Tapi mama tetap ngotot mau berangkat.
Untungnya, sebelum mama berangkat, Kania dan suaminya datang kerumah dan menyatakan keseriusan mereka untuk menikah. Semua orang seakan tidak percaya, sempat ternganga-nganga, secara… suaminya guantengnya minta ampun, tingginya mungkin 3x dari Kania…

Wowww… God really have a strange sense of humor…. But this is true… this is real.
Lelaki dihadapan kami ini bukan khayalan, seperti pangeran yang datang dengan kuda putih… He is real.
Dan singkat cerita, Mereka akhirnya beneran menikah… Yang makin bikin smua orang takjub adalah… Fritz tidak hanya memboyong papa mamanya ke Indonesia, tetapi memboyong seluruh keluarganya dengan mencarter 1 pesawat.
Bahkan buket bunga pengatin dan hiasan kepalanya dibawa langsung dari Swiss… Pokoknya saat itu seluruh keluarga seperti tersihir, mereka tidak pernah membayangkan nasib sungguh pada akhirnya berpihak pada Kania.
Saat ini, Dia hidup bahagia bersama kedua anak yang lahir dari pernikahannya dengan Fritz. Anak pertamanya tadinya ikut keluarganya… Beberapa malam lalu kami berkirim email, ternyata gadis remaja itu juga sekarang menetap di Swiss bersama mamanya.
Dia tetap seperti dulu, tetap tidak cantik, tubuhnya pun tetap “tidak tinggi”,… masa lalunya juga tetap menjadi bagian terkelam dalam sejarah kehidupannya…
Tetapi satuhal yang dia pelajari dari sana… Bahwa sedetikpun Tuhan tidak pernah memalingkan wajahnya dari Kania,.. even if she is fisically… “not beautiful”

So, buat siapapun yang merasa hidupnya paling menderita, tidak beruntung, tidak cantik,.. mungkin sumbing… atau mungkin (maaf) cacat sekalipun… Remember this dear… God must have a beautiful blue print for your life..
All you need to do is trying to dig deeply into your heart… and you will find the answer.

Selamat mencari Tuhan dalam hatimu… dan selamat mencintai kehidupan… :)
Salam hangat,
Silly
@Justsilly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar