Senin, 23 Januari 2012

Fly Me To The Moon - Frank Sinatra

Fly me to the moon
Let me play among the stars
Let me see what spring is like
On a-Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, baby, kiss me


Fill my heart with song
And let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, I love you

Fill my heart with song

Let me sing for ever more
You are all I long for
All I worship and adore
In other words, please be true
In other words, in other words
I love...you




PS: Lagu lama banget sih ini. Aneh ya kenapa tiba-tiba inget lagu ini padahal juga nggak ada alasan nyanyi dalam rangka apaan...
Curcol dikit boleh dong, semoga someday gue bisa nyanyiin lagu ini karena teringat sama orang *ceileeh hakdesh banget*
*Aminin aja dalam hati masing-masing*
*AMIN*
*Makasih do'anya*
*Gila*

Sepenggal Kisah Lain Sang Tokoh

Kebetulan sekarang liburan semester 1 yg lamanya sebulan. Di sela ketidakjelasan aktivitas gue mutusin baca novel 5 cm.
Wuih gila ini novel beda banget. Bahasanya kocak, ancur banget deh tapi sarat esensi di dalamnya.
Gue nggak akan panjang lebar mbedah isi buku ini, ntar dikira spoiler.
Jadi yang bikin kagum adalah isi buku ini lengkap banget, kalo gue nilai yah ini penulisnya cerdas pasti.
Banyak banget penggalan lagu ternama, dialog film box office sama quotation tokoh sepanjang masa.
Dan ini yang akan saya ungkap, mengetahui para tokoh dunia yang diangkat di dalamnya. Toh juga nggak akan ganggu sinopsis novel ini kan.
Ada 3 tokoh yg masih fresh terekam dalam ingatan gue.

1. Albert Einstein
'The man with greatest soul will always face the greatest war with the law minded person...'
Pencetus teori relativitas ini mengejutkan dunia dengan teorinya ' Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian... semuanya relatif '
Padahal jujur pas SMA gue sempet mikir ' Hah sesuatu yg nggak pasti aja dipelajarin. Buat apa?'
Dan gue malu dengan ungkapan nggak tahu diri itu

E=mc2
Karena dari pemikiran briliannya itu bisa diciptakan energi yg luar biasa besar hanya dengan 1 gram massa sepanjang sejarah peradaban manusia.Dengan energi yang dipengaruhi kecepatan cahaya itu bisa menerangi satu provinsi juga dapat meledakkan 1 kota sekaligus dengan dibuatnya bom atom. Ya dia menciptakan kehidupan dan juga kematian pada umat manusia.Relativitas ada karena adanya dimensi waktu, dengan begitu kita tidak tahu pasti akan apa yg akan di dapat dan masa depan kelak. Relativitas mengajarkan kita pentingnya memiliki mimpi dan keyakinan meraih sesuatu yg tidak pasti. Semua serba relatif bila mempertimbangkan benar dan salah...

2. Alfred Nobel
Awalnya beliau terkenal karena telah menciptkan dinamit yg memperkaya pundi emasnya.
Namun ia tertampar dengan salah satu koran yang menyatakan, ' Telah meninggal dunia Alfred Nobel, ilmuwan besar pencipta bahan peledak yang telah kaya raya membuat jutaan orang sengsara dengan kematian'
Padahal yg dimaksud Alfred Nobel disitu bukan dirinya, tapi orang lain dengan nama yang sama persis.
Beliau tersentak, ' Oh jadi begini kalo nanti saya meninggal orang akan mengenang saya sebagai sosok yang membuat orang sengsara'
Singkat cerita, makanya sampai sekarang ada tuh penghargaan Nobel, karena ia ingin mendedikasikan kekayaannya untuk orang banyak.
'Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain' sepertinya kalimat ini yang teringat betul olehnya saat itu
Jadi orang akan bernafas lega bila ada kehadiran kita di tengah-tengah mereka...

3. Socrates
Filsuf asal Yunani yang rendah hati, kerjannya tanya terus ke orang-orang, berdiskusi dengan siapa saja, dengan budak sekalipun.
Tahu alasannya kenapa dia berlagak bodoh dan berlagak nggak tahu apa-apa?
Karena dia ingin menyadarkan orang dengan cara halus, tidak seperti menggurui dan tidak pernah memandang orang lain lebih rendah darinya. Walaupun begitu orang-orang sadar akan kehebatannya.
Tapi akhir yang tragis baginya, Socrates dihukum pemerintahan Athena karena dianggap gila.
Padahal apa yang dilakukannya hanyalah mencoba keluar dari zona nyaman untuk mengetahui dunia luar.
Dia memilih minum racun sampai mati ketimbang mengakui bahwa semua teorinya salah.
Socrates mati dalam menegakkan hati nuraninya...
Beruntunglah ada Plato, murid Socrates yang dalam tulisannya 'Republic' menggambarkan perjuangan Sang Guru tersebut dalam mencari arti dari hakikat ilmu yang tak ternilai harganya :)