Senin, 20 Agustus 2012

Asal Muasal Petir

Petir itu terjadi kalau atmosfer tidak stabil.
Panas bumi membuat udara di permukaan jadi panas, dan udara panas ini bergerak naik... terus, teruuus
Mereka berkelompok di sekitar udara yang lebih dingin, sampai terbentuklah awan kumulonimbus, yang di dalamnya ion positif-negatif bergumul,
bergumul , jadi kekuatan listrik yang besar, kemudian ----- BUM!

Jadi petir terjadi ketika Bumi dan Langit ingin menyamakan persepsi.
Kalau terdengar suara guntur di luar sana, artinya ada konflik yang sedang berusaha diselesaikan....
Alam tidak pernah berhenti membersihkan dirinya.....



(Supernova - Petir)

Minggu, 12 Agustus 2012

Hujan Turun, Terus?

Pernah nggak ketika hujan turun, kita justru mengeluh? 
Atau malah sibuk mempertanyakan kenapa hujan harus terjadi?
Semisal.....

'Yah kok hujan sih?'
'Ganggu banget nih hujan. Mbok ojo turun dulu ngopo sih?'
'Coba kalo nggak hujan.....'
'Hujannya rese, nggak tau apa gue punya urusan penting?'

Atau parahnya begini....
'Ah aku benci hujan! Ngrusak semuanya!'
'Tuhan... Kenapa harus hujan? Berhentiin dong, Tuhan'
'Hujan itu menghambat semuanya!'
'Yah hujan emang pengganggu. Tuhan nggak pengertian :('

And many more complain about this phenomenon.

Tapi sebenernya, in fact bahwa saat hujan itu justru waktu dimana Allah berada dekat pada umatnya, waktu Dia mendengar dan ma'bulnya do'a.


Apabila Allah memberi nikmat hujan, dianjurkan bagi seorang muslim dalam rangka bersyukur kepada-Nya untuk membaca do'a,
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
"Allahumma shoyyiban naafi'aa [Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]."
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan, "Dianjurkan untuk berdo'a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
'Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الرِّيحَ
"Janganlah kamu mencaci maki angin (hujan)."
Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo'a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
"Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan]."
Berarti ketika hujan, kita tidak diperbolehkan mencela atau ingin membuatnya berhenti?
Aku tertegun pas Nabi bilang Beliau ingin cuaca menjadi cerah, tapi Dia tidak memaksakan hujan berhenti. Dia hanya berdo'a agar paling tidak hujan tetap terjadi namun tidak di atas kepalanya, melainkan di tempat-tempat lain yang lebih bermanfaat.
Subhanallah aku juga nggak paham kenapa tiba-tiba ngepost tentang begini....
Mungkin agar aku lebih menghargai hujan :))